Amplifier merupakan alat yang sangat familiar dibidang elektronika, musik,dan audio instrument. Pada artikel mengenai amplifier ini ada beberapa pembahasan yaitu definisi, jenis, fungsi tiap komponen dan cara kerja. hal pertama mari kita bahas definisi dari amplifier.
Apa itu Amplifier ?
Amplifier adalah suatu rangkaian komponen elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya. Di dalam audio, amplifier berfungsi untuk menguatkan signal output berupa gelombang suara menjadi lebih besar sesuai besaran daya dari amplifier itu sendiri. Tergantung dari kelas dan jenisnya, amplifier memiliki karakteristik dan daya yang berbeda
Jenis Amplifier dan Fungsinya
Pada dasarnya, amplifier bisa dibedakan menjadi 4 jenis, antara lain:
Output Transformer (OT)
amplifier yang memakai kopling atau sebuah trafo dengan fungsi untuk menghubungkan rangkaian penguat akhir dengan beban pengeras suara.
Amplifier jenis OT biasanya akan sering dipakai menjadi pengeras suara ketika berpidato, Acara pernikahan dan lain-lain.
Output Transformer Less (OTL)
amplifier yang tidak memakai transformator. Salah satu ciri dari power amplifier tipe OTL ini adalah dari catu daya yang menggunakan non-simetri kutub (+) dan (-).
Output pada power amplifier ini biasanya memiliki kopling atau penghubung kapasitor dengan ukuran yang cukup besar diatas 1000uF berjenis elco polar. Fungsi Amplifier jenis ini biasanya dipakai dalam perangkat elektronik seperti handphone,televisi, laptop dan lain-lain
Output Capacitor Less (OCL)
amplifier yang satu ujung beban keluaran yang terhubung dengan output CT di transformer dan dipasangkan catu daya simetris. V+, V- dan Ground.
Bridge Transformer Less (BTL)
amplifier yang menggunakan sebuah sistem bridge, yaitu penggabungan dari dua amplifier menjadi satu.
Fungsi tiap-tiap Komponen Amplifier
Bagian rangkaian amplifier adalah sebagai berikut :
Input, Pada input amplifier biasanya menggunakan mikrofon, DVD, MP3Player, atau komponen transduser berfungsi mengkonversikan suara menjadi listrik.
Output, Pada input amplifier biasanya menggunakan speaker suara yang dihasilkan akan semakin besar
Tone kontrol adalah salah satu bagian amplifier yang berfungsi sebagai pengatur frekuensi suara dari input yang terdiri dari terdiri dari Volume, Bass, Trible, balance, loudness dll
Pre-Amp berfungsi mengubah sinyal suara outputnya sama dengan sinyal suara input atau menguatkan dan menyamakan suara yang dihasilkan.
Trafo (Transformator) berfungsi menurunkan tegangan AC sesuai kebutuhan amplifier atau sebagai penyuplai arus listrik yang diperoleh dari catu daya
Elco (Electrolyte Capacitor) untuk menyimpan arus listrik bergelombang menjadi rata dan memfilter sinyal suara input menjadi output yang berkualitas
Final Transistor berfungsi meneruskan input sinyal suara ke speaker atau output dengan resistansi yang rendah. Disbut final karena posisinya paling akhir dalam sebuah rangkaian amplifier
Cara Kerja Amplifier
Amplifier memperkuat signal arus dan tegangan listrik berbentuk sinyal AC dari inputnya menjadi arus listrik AC sehingga output tegangan & dayanya akan menjadi lebih besar.
Besarnya penguatan inilah yang disebut dengan Gain. Nilai gain yang dinyatakan sebagai fungsi penguat frekuensi audio, gain power amplifier antara 20 kali sampai 100 kali dari signal input.
Dalam rumus dinyatakan sebagai berikut:
G(dB)=10log(Pout/Pin))
Keterangan :
- G(dB) = gain (G) satuannya yaitu decibel (dB)
- Pout = output Power atau daya
- Pin = input daya
Jadi Gain adalah hasil bagi dari output dan input (Pin) dalam bentuk frekuensi listrik AC.
Saat proses penguatan audio pada Power Amplifier ini terbagi menjadi dua kelompok bagian penting yaitu :
penguat signal tegangan (V) disebut driver menggunakan susunan transistor darlington, penguat arus atau penguat daya susunannya transistor paralel berdaya besar.
BACA JUGA : Diagram Rangkaian Amplifier mini IC LM386,LM380, LM383
Begitulah ulasan mengenai amplifier, semoga dapat menambah pengetahuan para pembaca. Silahkan share artikel ini jika bermanfaat !