Pengertian Osiloskop
Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik dan frekuensi menjadi gambar grafik agar dapat dilihat dan dipelajari. Osiloskop biasanya digunakan pada seperti penelitian, sains, engineering, medikal dan telekomunikasi yang digunakan untuk mengamati bentuk gelombang yang tepat dari sinyal listrik dan dapat menampilkan grafik Dua Dimensi dengan waktu pada sumbu X dan tegangan pada sumbu Y.
Fungsi Osiloskop
Secara umum Osiloskop memiliki banyak saluran masukan yang berguna untuk mengukur dan mengamati parameter yang penting dalam menentukan pengoperasian yang sebenarnya.
- Menganalisa tingkah laku besaran yang berubah-ubah terhadap waktu yang ditampilkan pada layar
- Melihat bentuk sinyal yang sedang diamati. Seperti mengetahui berapa frekuensi, periode dan tegangan dari sinyal.
- Bisa mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran.
- Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu.
- Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.
- Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangakaian listrik.
- Membedakan arus AC dengan arus DC.
- Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap waktu.
Jenis Osiloskop
Pada klasifikasinya osiloskop dibedakan menjadi dua yaitu :
Osiloskop Analog
Osiloskop Analog yang menggunakan tabung sinar katoda CRT (Cathode Ray Tube) untuk menampilkan bentuk gelombang dan sinyal listriknya. Cara kerjanya adalah menggunakan tegangan yang diukur untuk menggerakkan berkas electron dalam tabung CRT dari kiri ke kanan sesuai bentuk gambar yang diukur secara realtime (ART – analog real time oscilloscope)
Osiloskop Digital
Osiloskop Digital menggunakan LCD untuk menampilkan sinyal listrik atau gelombang dengan menggunakan ADC (Analog to Digital Converter). ADC berfungsi sebagai pengubah besaran tegangan yang yang diukur menjadi besaran digital. Cara kerja Osiloskop Digital adalah Gelombang yang akan ditampilkan lebih dulu disampling dan didigitalisasikan, lalu menyimpan nilai tegangan bersama sama dengan skala waktu gelombangnya di memori (DSO-digital storage osciloscope). Setelah itu osiloskop mengulang proses ini sampai dihentikan.
Kelebihan dan kekurangan osiloskop analog
Kelebihan analog
- Sifatnya realtime karena tidak ada tundaan antara gelombang yang sedang dilihat dengan peragaan di layar
- Mampu meragakan bentuk yang lebih baik seperti yang diharapkan untuk melihat gelombang-gelombang yang kompleks.
- Resolusi sinyalnya memiliki potensi jumlah tak terbatas serta sinyal analog kepadatan tinggi
Kelemahan analog
- Tidak dapat menangkap bagian gelombang sebelum terjadinya event picu
- Adanya kedipan (flicker) pada layar untuk gelombang yang frekuensinya rendah (sekitar 10-20 Hz), misalnya sinyal video di TV dan sinyal RF yang dimodulasi amplitudo
- Tidak bisa mengukur sesuatu dengan cukup teliti, karena kemampuan untuk secara konsisten merekam perubahan yang terus menerus terjadi.
kelebihan dan kekurangan Osiloskop Digital
Kelebihan Digital
- Dapat menangkap dan menganalisa aktivitas sinyal atau gelombang yang sedang diukur karena jumlah cuplikan (sampling) yang disimpan dalam memori per akuisisi (pengambilan) gelombang yang akan diukur.
- Menyediakan kapasitas transmisi yang besar, serta memiliki kemampuan memproduksi sinyal yang lebih baik
- Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.
- Sistem komunikasi digital berhubungan dengan nilai-nilai, bukan dengan bentuk gelombang. Nilai-nilai bisa dimanipulasi dengan rangkaian rangkaian logika
- Mempermudah operasi matematika yang rumit karena sudah mendapatkan fungsi pemrosesan sinyal atau keamanan dalam transmisi
Kekurangan Digital
- Memerlukan bandwidth yang besar, jika mentransmisikan sinyal yang sama maka diperlukan bandwidth hingga empat kali dari sistem analog.
- Harus tersedianya sinkronisasi untuk mengetahui waktu setiap simbol yang terkirim, dan harus memastikan apakah setiap simbol sudah terkirim dengan benar.