Apa Itu Queue Di Mikrotik?

Ada banyak fitur yang terdapat di router Mikrotik, salah satunya adalah Queue. Fitur ini sering digunakan untuk sebuah jaringan yang mempunyai banyak client, karena Queue berfungsi untuk management bandwidth atau yang disebut juga dengan QOS (Quality of services). Queue digunakan untuk membatasi dan memprioritaskan traffic.

Baca juga : Apa Itu Mangle Pada Mikrotik ?

Terdapat dua metode Queue pada Mikrotik yaitu :

  • Simple Queue, Metode management bandwidth di Mikrotik yang cukup sederhana dan mudah dipahami.
  • Queue Tree, Metode management bandwidth di Mikrotik yang kompleks namun cukup fleksibel.

Dari kedua metode tersebut, mereka sama-sama menggunakan memory/RAM di router sebagai buffer atau penampungan antrian paket data. Jadi, apabila antrian paket data sudah penuh, maka antrian tersebut akan di drop. Jika protokol nya TCP, maka paket yang didrop tesebut akan dikirim ulang ke server.

Perbedaan Queue Simple dan Queue Tree

Simple Queue

  • Pengaturannya sangat sederhana.
  • Mampu membatasi trafik berdasarkan alamat IP.
  • Mampu membagi bandwidth secara fixed.
  • Mengatur aliran paket secara bidirectional (dua arah).
  • Dalam urutannya memiliki aturan yang ketat, yang mana antrian diproses mulai dari yang paling atas sampai yang paling bawah.
  • Dalam satu antrian, mampu membatasi trafik dua arah sekaligus (upload/download).
  • Dapat menerapkan antrian yang ditandai melalui paket di /firewall mangle.
  • Queue Simple akan diproses lebih dulu dibandingkan Queue Tree jika kedua metode tersebut digunakan secara bersamaan.
  • Mendukung penggunaan PCQ sehingga mampu membagi bandwidth secara adil dan merata.

Queue Tree

  • Lebih fleksibel, namun butuh pemahaman yang baik di firewall mangle khususnya tentang traffic control.
  • Mampu membagi bandwidth secara fixed.
  • Queue Tree akan diproses paling akhir setelah Queue Simple jika kedua metode tersebut digunakan secara bersamaan.
  • Mengatur aliran paket secara directional (satu arah)
  • Pengaturan antrian murni melalui paket yang ditandai di /firewall mangle.
  • Tidak memiliki urutan, setiap antrian akan diproses secara bersama-sama.
  • Membutuhkan pengaturan /firewall mangle untuk membatasi trafik per IP.
  • Membutuhkan pengaturan /firewall mangle untuk membedakan trafik download dan upload.
  • Mendukung penggunaan PCQ sehingga mampu membagi bandwidth secara adil dan merata.

Simple Queue Di Mikrotik

Sesuai dengan namanya, simple queue merupakan metode termudah dalam melakukan mangement bandwith. Walaupun begitu, parameter yang ada pada simple queue juga cukup banyak. Anda dapat menggunakan sesuai dengan kebutuhan yang ingin diimplementasikan pada sebuah jaringan.

Queue Mikrotik

Parameter dasar yang sering digunakan pada simple queue adalah

  • Target dan Max-limit, Target disini bisa berupa IP address, network address, ataupun interface yang bandwidthnya akan diatur.
  • Max-limit Upload / Download, berfungsi untuk memberikan batas maksimal bandwidth kepada target.

Pada bagian tab Total, anda dapat membatasi Upload, download secara terpisah maupun sekaligus dalam satu rule. Setiap rule pada Simple Queue bisa berdiri sendiri, namun anda juga dapat menyusunnya dengan cara mengarahkan parent ke rule lain. Untuk contohnya silahkan dibaca : Cara Setting Simple Queue Mikrotik

Queue Tree Di Mikrotik

Merupakan fitur bandwidth management di Mikrotik lebih kompleks dibandingkan dengan simple queue. Pada Queue Tree, pendefinisian target yang akan dilimit tidak dilakukan secara langsung saat ada penambahan rule, namun dilakukan dengan melakukan marking paket data menggunakan Firewall Mangle. Oleh sebab itu, anda harus memperhatikan rule manglenya, karena jika ada kesalahan maka metode ini tidak akan berfungsi.

Queue Mikrotik

Tapi penggunaan Mangle Packet-Mark nya juga sangat bermanfaat dan lebih fleksible dalam menentukan traffic apa yang akan dilimit seperti IP Address, Protocol, Port dan lain-lain. Untuk contohnya silahkan dibaca : Cara Setting Queue Tree Mikrotik

Kesimpulan

  • Dari kedua metode ini, baik itu simple Queue atau Queue Tree, ia sama-sama menggunakan resource RAM, tapi Queue Tree lebih banyak dalam penggunaan resourcenya karena ia harus menggunakan Mangle sebagai kombinasi.
  • Kedua metode ini dapat dilakukan secara bersamaan, namun tentunya anda harus lebih teliti agar tidak terjadi overlapping diantara  kedua metode ini.
  • Jika anda ingin melimit berdasarkan target IP Address atau interface, maka Simple Queue lebih cocok digunakan, sehingga tidak disibukkan dengan pengaturan mangle. Namun, jika untuk kebutuhan yang lebih detail yang berdasarkan service, protocol, port, dll, maka Queue Tree lebih cocok.
Yuk bantu share !!!

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top