Struktur Dasar Algoritma

Struktur Dasar Algoritma – Ada banyak bahasa pemrograman yang ada saat ini mulai dari pascal, bahasa C++, Java, PHP, javascript, Python dll yang mana semua bahasa pemrograman tersebut mempunyai teknik penulisan sintak yang berbeda-beda.

Kebanyakan orang yang belajar pemrograman dengan cara ‘menghafal sintak’ program tanpa mendalami bagaimana program itu bisa berjalan dengan baik. Padahal yang menjadi ‘nyawa’ dari semua bahasa pemrograman tersebut adalah algoritma. Oleh sebab itu saya merekomendasikan yang mulai untuk belajar pemrograman agar lebih memahami konsep dasar ini terlebih dahulu.

Struktur Dasar Algoritma

Algoritma sendiri merupakan langkah-langkah penyelesaian masalah yang disusun dengan cara sistematis dan logis. Artinya Dalam sebuah algoritma langkah-langkah penyelesaian masalahnya dapat berupa struktur dasar yaitu :

  1. Urut (sequence)
  2. Pemilihan (selection)
  3. Pengulangan (repetition).

Ketiga jenis langkah tersebut membentuk konstrukti suatu algoritma. Dibawah ini merupakan penjelasan dalam struktur dasar algoritma:

Struktur Dasar Algoritma Sekuensial

Algoritma sekuensial (Sequence Algorithm) adalah struktur algoritma yang bekerja dengan cara mengeksekusi langkah-langkah atau perintah-perintah program secara terstruktur atau berurutan dari atas kebawah. Algoritma sekuensial merupakan struktur algoritma yang paling sederhana jika dibandingkan dengan struktur yang lain.

struktur dasar algoritma adalah

contoh gambar flowchart diatas, Program akan mengeksekusi instruksi_1, setelah instruksi_1 sudah selesai dikerjakan selanjutnya program akan mengeksekusi instruksi_2. Setelah instruksi_2 sudah selesai dikerjakan selanjutnya program akan mengeksekusi instruksi_3. Setelah instruksi_3 sudah selesai dikerjakan maka selanjutnya program akan berakhir atau selesai.

Struktur Dasar Algoritma Perulangan

Algoritma perulangan atau Looping Algorithm adalah struktur dasar algoritma yang mana akan menjalankan perintah atau mengeksekusi perintah program tertentu secara berulang-ulang terus menerus hingga memenuhi suatu kondisi yang ditetapkan, ketika kondisi tersebut terpenuhi (bernilai true) maka perulangan tersebut akan dihentikan. Ada beberapa jenis perulangan yaitu :

Perulangan For

Struktur dasar algoritma perulangan menggunakan instruksi FOR digunakan untuk mengulang satu baris instrusi atau beberapa baris instruksi sampai jumlah perulangan yang disyaratkan terpenuhi. Ciri-ciri utama struktur perulangan menggunakan FOR adalah terdapat nilai awal dan nilai akhir yang menunjukkan syarat yang harus terpenuhi.

struktur dasar algoritma adalah

Pada gambar Flowchart diatas menjelaskan bahwa Instruksi_1, Instruksi_2 dan Instruksi_3 akan dieksekusi atau dikerjakan ketika syarat terpenuhi. Perulangan menggunakan struktur FOR dimulai dari Nilai_Awal dan akan berhenti pada Nilai_Akhir. Untuk lebih jelasnya kita lihat contoh algoritma mencetak angka menggunakan FOR, program akan dicetak angka 1 sampai 5.

Perulangan While

Struktur looping dengan menggunakan WHILE berfungsi hampir mirip dengan FOR yaitu mengulang satu baris instruksi atau beberapa baris instruksi selama syarat yang ditentukan masih terpenuhi. Ciri-ciri utama dari struktur WHILE adalah syarat yang ditentukan akan diuji lebih dahulu sebelum instruksi-instruksi dieksekusi dalam perulangan.

Catatan : pada Struktur WHILE akan menguji syarat yang ditentukan terlebih dahulu, sehingga jika syarat tidak terpenuhi ada kemungkinan instruksi-istruksi pada perulangan tidak dikerjakan.

struktur dasar algoritma adalah

Pada gambar flowchart diatas menjelaskan bahwa syarat akan diuji oleh pemroses terlebih dahulu sebelum mengeksekusi instruksi-instruksi yang akan diulang. Jika syarat yang diuji benar, maka instruksi akan dieksekusi. Setelah instruksi dikerjakan maka syarat akan diuji lagi, proses perulangan ini akan berhenti jika syarat yang telah diuji bernilai salah. Untuk lebih jelasnya, kita simak contoh algoritma cetak angka menggunakan WHILE, program akan mencetak angka 1 sampai 5 dengan struktur WHILE. Setelah dikerjakan kembali maka syarat akan diuji lagi, perulangan akan selesai jika syarat yang diuji bernilai salah.

Do While

Untuk lebih jelas, Berikut ini merupakan contoh algoritma cetak angka DO WHILE, program akan mencetak angka 1 sampai 5 dengan menggunakan DO WHILE

Deskripsi :

1. Mulai
2.  i = 0
3.  i = i + 1
4. Cetak i
5. Jika i <= 5 kerjakan langkah 3 sampai langkah 4
6. Selesai

struktur dasar algoritma adalah

Pada gambar flowchart diatas, pertama kali variabel i diberi nilai awal adalah 0. Kemudian nilai i ditambah 1 sehingga nilai i menjadi 1, Lalu nilai i dicetak. Langkah selanjutnya adalah nilai i diuji apakah lebih kecil atau sama dengan (<=) 5, jika hasil uji bernilai benar maka akan kembali ke instruksi ke 1 yaitu nilai i ditambah 1 sehingga nilai i sekarang menjadi 2. Kemudian nilai i dicetak dan diuji kembali, perulangan akan berhenti sampai nilai i lebih besar dari 5.

Struktur Dasar Algoritma Percabangan

Algoritma percabangan atau Algoritma bersyarat adalah struktur algoritma dasar yang akan menjalan suatu perintah program jika memenuhi syarat kondisi tertentu yang didefinisikan. Struktur percabangan ibarat seperti kita berkendara di jalan da menemukan persimpangan dan kita harus memilih persimpangan mana yang harus dilewati. Pada bahasa pemrograman, struktur ini sering digunakan menggunakan instruksi IF-THEN atau lebih dikenal instruksi jika-maka.

Percabangan IF

Percabangan IF adalah percabangan yang paling sederhana dimana hanya akan menjalankan suatu perintah program jika kondisi terpenuhi.

Pseudocode bentuk IF sederhana :

IF <syarat> THEN
<instruksi>
struktur dasar algoritma adalah

Pada gambar flowchart diatas, struktur IF sederhana dapat kita lihat bahwa instruksi_1 akan dieksekusi jika syarat yang ditentukan bernilai benar dan jika bernilai salah, instruksi_1 tidak akan dieksekusi.

Untuk lebih jelasnya kita simak contoh algoritma kelulusan siswa, program ini akan mengatakan bawa siswa tersebut lulus jika nilainya >= 65.

Pada flowchart kelulusan Siswa diatas, nilai siswa yang diinputkan akan diuji apakah nilai tersebut lebih besar atau sama dengan 65. Jika benar maka program akan mencetak “LULUS” kemudian selesai, namun jika salah maka program selesai.

Percabangan IF ELSE THEN

IF ELSE akan dijalankan beberapa instruksi lewat beberapa kondisi yang didefinisikan. Ketika kondisi-kondisi yang ditetapkan tidak terpenuhi maka akan dijalankan pernyataan pada blok ELSE.

Bentuk umum pseudocode:

IF <syarat> THEN
<instruksi1>
ELSE
<instruksi2>

Ketika kondisi yang ditetapkan tidak terpenuhi maka akan dijalankan pernyataan pada blok ELSE. Pada struktur ini, terdapat dua kemungkinan instruksi yang akan dikerjakan berdasarkan hasil dari pengujian. Contoh jika syarat yang diujikan memperoleh hasil benar maka instruksi_1 dikerjakan, namun jika bernilai salah maka instruksi_2 yang dikerjakan.

Untuk lebih jelasnya bisa lihat contoh dibawah ini :

Deskripsi :

1. Mulai
2. Baca nilaisiswa
3. Jika nilaisiswa >= 65 maka kerjakan langkah 4, selain itu kerjakan langkah 5
4. Cetak “LULUS”
5. Cetak “TIDAK LULUS”
6. Selesai

struktur dasar algoritma adalah

Pada gambar flowchart diatas, setelah nilai diinputkan maka nilai tersebut akan diuji apakah nilai siswa lebih besar atau sama dengan 65. Jika benar maka program akan mencetak “LULUS” lalu selesai, Jika tidak maka akan dicetak “TIDAK LULUS” lalu program selesai.

Percabangan bersarang

Percabangan IF Bersarang adalah percabangan IF didalam IF, Jadi ada percabangan didalam percabangan lain, merupakan struktur percabangan IF yang cukup kompleks.

Bentuk umum pseudocode:

IF <syarat1> THEN
<instruksi1>
ELSE IF <syarat2> THEN
<instruksi2>
ELSE IF <syarat3> THEN
<instruksi3>
ELSE IF <syaratm> THEN
<instruksim>
ELSE
<Instruksin>

Pada struktur ini kemungkinan akan banyak instruksi yang dikerjakan berdasarkan hasil pengujian, Untuk lebih jelas, simak gambar dibawah ini:

Dari flowchart diatas kita bisa pelajari bagaimana struktur dari IF bersarang. Kita jabarkan satu persatu, jika syarat1 yang diuji bernilai benar maka instruksi1 akan dieksekusi, jika syarat1 bernilai salah maka syarat2 diuji,jika syarat2 yang diuji bernilai benar maka instruksi2 akan dieksekusi, jika syarat2 bernilai salah maka syarat3 diuji, jika syarat3 yang diuji bernilai benar maka instruksi3 akan dieksekusi, jika syarat3 bernilai salah maka syaratx diuji, jika syaratx yang diuji bernilai benar maka instruksix akan dieksekusi, jika syaratx bernilai salah atau tidak ada syarat yang terpenuhi maka instruksiy yang dieksekusi.

Switch Case

Switch case merupakan strukur pemilihan dimana cara kerjanya adalah membandingkan nilai kondisi yang ditetapkan pada setiap case yang ada. Switch-case bisa dibilang memiliki fungsi yang sama persis dengan If-else. Akan tetapi, struktur yang digunakan pada Switch-case ini sedikit berbeda dengan struktur If-else. Meskipun begitu, Switch-case ini akan sangat membantu apabila memiliki banyak pilihan untuk program anda.

Switch (variabel)
 {
  Case [nilai1]:perintah1
  Case [nilai2]:perintah2
  Case [nilai3]:perintah3
 }

Dapat kita lihat bahwa parameter yang digunakan setelah syntax Switch bukanlah kondisi seperti pada struktur If-else, melainkan hanya variabel. Variabel yang dimaksud adalah variabel yang digunakan untuk kondisi percabangan. Oleh karena itu, untuk contoh kasus yang kita gunakan, kita bisa mengisi variabelnya

Sekian artikel mengenai 3 struktur dasar algoritma ini, saat kita sudah menguasai struktur tersebut tentu akan dengan memudahkan kita dalam memahami dan mengembangkan program yang lebih kompleks. Dengan mempelajari struktur dasar algoritma maka kita dituntut untuk berpikir secara logis yang dituangkan kedalam program.

Yuk bantu share !!!

Tinggalkan Balasan

Scroll to Top