Untuk mengetahui fungsi dari data looger, maka kita akan bahas dulu apa itu data logger. Data logger (perekam data) adalah sebuah alat elektronik yang berfungsi untuk mencatat data dari waktu ke waktu baik yang terintegrasi dengan sensor dan instrumen didalamnya maupun ekternal sensor dan instrumen.
Dari pengetian data logger tersebut, maka data logger merupakan sebuah alat yang mempunyai fungsi untuk melakukan data logging. sedangkan pengertian Logging data (data logging) adalah proses otomatis pengumpulan dan perekaman data dari sensor untuk tujuan pengarsipan atau tujuan analisis.
Sensor pada data logger digunakan untuk mengkonversi besaran fisik menjadi sinyal listrik yang dapat diukur secara otomatis dan akhirnya dikirimkan ke komputer atau mikroprosesor untuk pengolahan.
BACA JUGA : CARA MEMBUAT DATALOGGER ARDUINO
Bentuk fisik Data logger
Biasanya ukuran fisiknya kecil, bertenaga baterai, portabel, dan dilengkapi dengan mikroprosesor, memori internal untuk menyimpan data dan sensor.
Beberapa data logger diantarmukakan dengan komputer dan menggunakan software untuk mengaktifkan dan melihat dan menganalisa data yang terkumpul, sementara yang lain memiliki peralatan antarmuka sendiri (keypad dan LCD) dan dapat digunakan sebagai perangkat yang berdiri sendiri (Stand-alone device)
Fungsi Utama data logger
Salah satu fungsi dan keuntungan menggunakan data logger adalah kemampuannya secara otomatis mengumpulkan data setiap 24 jam. Setelah diaktifkan, alat ini bisa langsung ditinggalkan dan memulai proses pengukuran dan merekam informasi selama periode pemantauan. Ada berbagai bervariasi Datalogger mulai dari single-channel input sederhana hingga instrumen multi-channel yang kompleks.
Biasanya, perangkat yang lebih sederhana fleksibilitas pemrogramannya juga kurang. Beberapa instrumen yang lebih canggih memungkinkan untuk perhitungan cross-channel dan alarm berdasarkan kondisi yang telah ditentukan. Datalogger yang terbaru dapat melayani halaman web, yang memungkinkan banyak orang untuk memantau sistem jarak jauh.
Fungsi tiap komponen Data logger
Real-Time Clock (RTC)
RTC berfungis untuk menampilkan waktu dan tanggal sampling, serta memastikan bahwa setiap data yang dicatat sesuai dengan tanggal dan waktu akuisisi.
Power Supply
Digunakan untuk melengkapi sumber daya. Hal ini membuat produsen harus dapat memastikan bahwa datalogger yang dipasarkan sangat hemat daya dibandingkan dengan jika menggunakan komputer.
Dalam banyak kasus datalogger diharuskan untuk bekerja dalam kondisi lingkungan yang ekstrim dimana komputer tidak akan berfungsi sehandal itu.
Input channel Data logger
Keluaran dari sensor dihubungkan pada saluran masukan pada data logger. Sebuah saluran terdiri dari rangkaian yang dirancang untuk menyalurkan sinyal dari sensor (umumnya tegangan atau arus) ke prosesor.
Sebuah data logger dapat mempunyai beberapa macam saluran, dari satu saluran (single channel) hingga banyak saluran (multi-channel). Tiap saluran untuk dihubungkan dengan satu sinyal keluaran sensor.
Ada tiga tipe saluran pada data logger multi-saluran, yaitu :
a. Analog Channel
Saluran analog adalah tipe saluran masukan yang paling banyak terdapat pada data logger multi-saluran dimana kebanyakan sensor yang dihubungkan memiliki keluaran analog. Sebuah sensor mengeluarkan keluaran berupa sinyal, biasanya tegangan (dalam mV), yang proporsional terhadap sebuar parameter lingkungan yang diukur, misalnya temperatur.
Secara grafis, hubungan antara tegangan dan temperatur udara, adalah sebuah kurva mulus atau garis lurus (linier). Sebagai contoh, sebuah sensor temperatur memiliki rentang dari 0 – 100 derajat Celcius dan tegangan keluaran sebesar 0 – 5 Volt
b. Digital Channel
Saluran digital merupakan tipe kedua yang paling banyak digunakan pada data logger multi-saluran. Karakteristik utama dari sinyal digital adalah bertambah atau berkurang pada interval yang tetap.
Secara grafik, kurva dari sinyal digital bertambah atau berkurang seperti bentuk tangga. Sebagai contoh, pada sensor kecepatan angin terdiri dari sebuah saklar yang menutup setiap kali sensor ber-revolusi.
c. SDI (Serial Data Interface)
SDI-12 adalah singkatan dari “Serial Data Interface at 1200 Baud“. SDI-12 adalah, asynchronous ASCII, protokol komunikasi serial yang dikembangkan untuk instrumen sensor cerdas yang biasanya memonitor data lingkungan.
Instrumen ini biasanya daya rendah (12 volt), sering digunakan di lokasi terpencil, dan biasanya berkomunikasi dengan datalogger atau perangkat data akuisisi.
Analog to Digital Converter (ADC)
Semua sinyal sensor, baik analog, digital dan SDI-12, harus dirubah dalam format biner dengan tujuan agar data logger dapat merekamnya. Untuk masukan berupa sensor-sensor analog, datalogger perlu ADC untuk mengubah tegangan analog menjadi data digital agar mudah untuk diolah.
Sebelum memasuki ADC data diperkuat oleh sebuah amplifier dan diseleksi melalui multiplekser (untuk multi-channel datalogger). ADC memegang peranan penting dalam pra-pengolahan data sensor, dan juga akan menentukan resolusi pengukuran.
Microprocessor
Fungsi dari mikroprosesor dirancang untuk mendapatkan perintah dari sitem operasi yang diisikan pada memori data logger. Sistem operasi ini nantinya akan mengarahkan mikroprosesor dan memberikan instruksi tersebut untuk dilakukan. Sistem operasi dari mikroprosesor biasanya tersimpan pada EEPROM.
Memory Data logger
Terdapat dua tipe memori yang digunakan pada data logger adalah:
a. RAM (Random Access Memory)
Pada data logger, RAM digunakan untuk menyimpan data (yang dibaca dari saluran masukan). Chip RAM tidak mahal tetapi memerlukan baterai cadangan untuk menahan data agar tidak hilang.
b. Electrically Erasable & Programmable Read Only Memory (EEPROM)
EEPROM mempunyai fungsi untuk menyimpan sistem operasi mikroprosesor maupun menyimpan data data logger. EEPROM dapat diprogram, dibaca dan dihapus melalui port serial PC. Datalogger juga dapat menggunakan kartu data PCMCIA sebagai memori, kartu ini terdapat EEPROM.
Datalogger dapat menggunakan memori internal maupun eksternal untuk menyimpan data. Biasanya datalogger menggunakan SD Card, MMC, Compact Flash (CF) sebagai media penyimpan data eksternal.